Selasa, 01 November 2016

Analisis Pengembangan Motorik Halus Melalui Menempel dengan Kertas Lipat

LAPORAN

ANALISIS  KEGIATAN PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS
MELALUI MENEMPEL DENGAN KERTAS LIPAT
DI KB AL AMIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016















Disusun Oleh :
NAMA           :  EVILIA SUKMA
NIM                :  XXXXXXXX





FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS XXXXXXXXXX
YOGYAKARTA

2016


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian       
:
Analisis  Kegiatan Pengembangan Motorik Halus
melalui Menempel dengan Kertas Lipat di KB Al Amin Tahun Pelajaran 2015/2016
Waktu Pelaksanaan
:
11 Mei 2016
Tempat Penelitian      
:
KB Al Amin


Mengetahui
Kepala KB Al Amin



SUDARNO
NIP.-







Wonosari, 5 Juni 2016
Peneliti



EVILIA SUKMA
NIM. XXXXX


Mengetahui
Dosen Pembimbing



XXXXXXXXXXXXX
NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx








 
KATA PENGANTAR

Puji syukur Peneliti ucapkan Kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan laporan analisis ini tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program S1 PG PAUD pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas XXXXX dengan judul Analisis Kegiatan Pengembangan Motorik Halus Melalui Menempel dengan Kertas Lipat di KB Al Amin Tahun Pelajaran 2015/2016.
Dalam menyelesaikan tugas ini peneliti banyak menemui kesulitan-kesulitan dalam menyusunnya, namun bimbingan dan masukan serta bantuan dari berbagai pihak, maka kesulitan-kesulitan dapat teratasi. Oleh karena itu peneliti menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1.      ……………………, selaku ………………….
2.      ……………….. sebagai pembimbing dan penanggung jawab mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
3.      Teman-teman seperjuangan selaku pemberi masukan, kritik dan saran kepada peneliti dalam penyelesaian laporan ini.
4.      Keluarga tercinta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan laporan ini, bantuan yang diberikan baik materiil maupun spiritual.
Harapan peneliti semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua sebagai insan pendidikan yang tahu karakteristik anak usia dini.

Wonosari, 5 Juni 2016
Penulis






 
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL-------------------------------------------------------------------          i
LEMBAR PENGESAHAN----------------------------------------------------------          ii
KATA PENGANTAR-----------------------------------------------------------------          iii
DAFTAR ISI----------------------------------------------------------------------------          iv
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Penelitian---------------------------------------------------          1
B.     Fokus Penelitian---------------------------------------------------------------          2
C.     Tujuan Penelitian-------------------------------------------------------------          2
D.    Manfaat Penelitian------------------------------------------------------------          2
BAB II LANDASAN TEORI
A.    Perkembangan Motorik------------------------------------------------------          3
B.     Pengembangan Motorik Halus---------------------------------------------          4
C.     Kegiatan Menempel----------------------------------------------------------          5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.    Subjek Penelitian--------------------------------------------------------------          7
B.     Metode Penelitian-------------------------------------------------------------          7
C.     Instrumen Penelitian----------------------------------------------------------          7
BAB IV ANALISIS DATA
A.    Tabulasi Data------------------------------------------------------------------          9
B.     Analisis Kritis------------------------------------------------------------------          10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan---------------------------------------------------------------------          12
B.     Saran-----------------------------------------------------------------------------          12
DAFTAR PUSTAKA-----------------------------------------------------------------          13
LAMPIRAN







 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Penelitian
Usia anak usia dini merupakan masa keemasaan dimana pada masa lima tahun pertama adalah masa pesatnya perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh karena itu setiap gerakan yang dilakukan sesederhana apa pun sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak. Kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.
Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dulu daripada motorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggunting, meronce dan melipat.
Gerakan motorik halus merupakan gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.
Mengingat bahwa pengembangan motorik halus bukanlah merupakan sesuatu yang mudah, maka kegiatan belajar mengajar haruslah menarik dan menyenangkan serta memenuhi rasa keingintahuan anak. Maka dari itu penulis melaksanakan observasi/ pengamatan di KB Al Amin pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 pada kegiatan menempel betuk televisi dengan kerta lipat, terlihat anak masih antusias pada kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut dapat distimulasikan secara berulang-ulang agar kemampuan anak semakin baik. Peran guru dalam mengembangkan kegiatan menempel adalah membangun motivasi dan rasa keingintahuan anak secara alami tentang menempel.
Pembelajaran yang diselenggarakan di KB Al Amin melatarbelakangi dalam Penelitian dan Analisis Kegiatan  Pengembangan Motorik Halus Melalui Menempel dengan Kertas Lipat di KB Al Amin Tahun Pelajaran 2015/2016.

B.     Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas dan setelah dilakukan observasi penelitian di KB Al Amin, maka penelitian ini terfokus pada “Pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan menempel dengan kertas lipat.”

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1.      Mengumpulkan data mengenai :
a.       Mengetahui kemampuan motorik halus anak KB Al Amin dalam kegiatan menempel dengan kertas lipat.
b.      Mengetahui hasil pembelajaran perkembangan motorik halus anak dalam kegiatan menempel dengan kertas lipat.
c.       Untuk menganalisis kegiatan tersebut sesuai dengan apa yang telah dipelajari dan diberikan pada mata kuliah analisis kegiatan pengembangan anak usia dini.
2.      Analisis Kritis
Kegiatan pengembangan menempel dengan kertas lipat sangat bermanfaat karena dengan adanya kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat, kemampuan motorik halus anak akan terasah. Koordinasi mata dan tangannya dapat berkembang. Anak bisa mandiri dan mempunyai sikap teliti, menghargai hasil karya sendiri dan orang lain.


 

D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
a.       Penulis : sebagai masukan dalam menganalisis suatu kegiatan yang dilakukan anak.
b.      Guru : sebagai masukan dalam kegiatan pengembangan motorik halus anak dengan pembelajaran menempel dengan kertas lipat.
c.       Orang tua : bagi orang tua penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan orang tua tentang cara mendidik anak dan mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan usia anak, terutama kemampuan motorik halus.


 



 
BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Perkembangan Motorik
Motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf danotot. Aktivitas anak terjadi di bawah control otak.
Secara umum ada tiga tahap perkembangan ketrampilan motorik anak pada usia dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. Optimalnya pertumbuha fisik anak memang sangat penting karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku sehari-harinya. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan ketrampilannya dalam bergerak, sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik/ motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Sedangkan meningkatnya motorik anak akan meningkatkan pula aspek fisiologis, kemampuan sosial emosional dan kognitif anak.
Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus. Gerakan motorik kasar adalah gerakan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, sedangkan gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan. Kedua macam gerakan ini sangat dperlukan anak dikemudian hari. (Bambang Sujiono, dkk. 2010, Metode Pengembagan Fisik)
Pada anak usia dini perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus berlangsung sangat pesat. Pada usia tersebut koordinasi mata-tangan anak semakin baik, bahkan sudah dapat menggunakan kemampuannya untuk mengurus dirinya sendiri dengan sedikit pengawasan orang dewasa. Disamping itu ia mulai dapat menyikat gigi, menyisir, mengancingkan pakaian, membuka dan menutup ritsluiting, memakai sepatu sendiri, serta makan menggunakan sendok dan garpu.
Kelenturan tangannya pun semakin baik. Ia mulai dapat menggunakan tangannya untuk berkreasi. Misalnya, menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, membuat gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai semua ini pada tahap yang sama. (Siti Aisyah, dkk, 2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini)

B.     Pengembangan Motorik Halus
Dalam hal perkembangan motorik halus, anak-anak dapat dilatih ketrampilannya melalui berbagai aktivitas yang menunjang. Beberapa kegiatan yang menunjang antara lain mencoret-coret di kertas, yang akan berkembang menjadi coretan benang kusut, kemudian menjadi garis lurus, lengkung, dan seterusnya. Sekalipun kematangan motorik mempunyai peranan besar, tetapi tanpa latihan yang dilakukan melalui bermain maka perkembangan motorik tidak berkembang dengan pesat. (Dra. Mayke Sugianto T, M.Si., Psikologi Perkembangan Anak, 2007: 4.9)
Peran guru dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak usia dini sangatlah penting. Gurulah yang paling menentukan aktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Melalui berbagai arahan, guru juga dapat menumbuhkan minat anak terhadap olahraga (motorik kasar) dan motorik halus.
Beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk membantu meningkatkan ketrampilan motorik ana adalah :
1.       Menyediakan peralatan atau lingkungan yang aman dan memungkinkan anak melatih ketrampilan motoriknya.
2.       Memperlakukan anak dengan sama.
3.       Memperkenalkan berbagai jenis ketrampilan motorik pada anak.
4.       Meningkatkan kesabaran guru karena anak memiliki jangka.
5.       Waktu sendiri dalam menguasai suatu ketrampilan.
6.       Memberikan tingkat keberhasilan yang sesuai dengan perkembangan anak.
Guru juga berperan dalam membiasakan anak didiknya untuk memakan makanan yang bergizi.
Pemilihan suatu metode pembelajaran ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai anak, sedangan metode merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Untuk mengembangkan motorik anak guru dapat menerapkan metode-metode yang akan menjamin anak tidak mengalami cedera dan menyesuaikannya dengan karakteristik anak usia dini. Hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak TK adalah menciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan tempat, bahan dan alat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing anak mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya. (Bambang Sujiono, dkk. 2010, Metode Pengembagan Fisik)

C.    Kegiatan Menempel
Koordinasi mata dan tangan saat menempel dapat merangsang kerja otak anak. Beberapa manfaat yang akan didapat anak dalam kegiatan menempel antara lain :
1.      Melatih motorik halus
Kegiatan menempel, membuka perekat atau membuka lem lalu menempelkan ditempat yang sudah ditentukan membuat jari jemari anak jadi lebih terlatih.
2.      Melatih koordinasi tangan dan mata serta konsentrasi
Kegiatan menempel bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan otak yang lebih maksimal mengingat di usia ini merupakan masa pertumbuhan otak yang sangat pesat.
3.      Meningkatkan kepercayaan diri
Ketika anak berhasil menempel, dia akan melihat hasilnya. Hal ini merupakan suatu reward positif yang akan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk melakuka kegiatan itu kembali.
4.      Lancar menulis
Gerakan-gerakan halus yang dilakukan saat latihan menempel kelak akan membatu anak lebih mudah belajar menulis. Anak-anak SD yang sangat kaku memegang pensil dan yang tulisannya tidak beraturan, bisa jadi akibat kemampuan motorik halusnya tidak dilatih dengan baik sewaktu kecil.
5.      Ungkapan ekspresi
Menempel dapat menjadi sarana untuk mengungkapkkan ekspresi dan kreativitas anak.
6.      Mengasah kognitif
Koordinasi mata dan tangan pada kegiatan menempel akan menstimulus kerja otak sehingga kemampuan kognitif anak pun akan makin terasah. (www.pemelajaran-anak.blogspot.co.id)
Kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat  yang diamati pada KB Al Amin adalah menempel bentuk televisi dengan kertas lipat. Menempel bentuk televisi dengan kertas lipat ini merupakan kegiatan yang sangat mudah dan sederhana. Dari kertas lipat dengan bentuk televisi, kemudian diolesi lem, lalu ditempelkan pada kertas putih. Anak-anak akan terlatih kemampuan motorik halusnya dengan jari-jarinya memegang lem, mengoles lem, memegang kertas lipat, menempelkan pada kertas putih. Dengan demikian kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat ini dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak.


 



 
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Subjek Penelitian
1.      Tanggal penelitian      : 11 Mei 2016
2.      Tempat                        : KB Al Amin
3.      Subyek                        :
a.       Peserta Didik        : 30 anak, 17 laki-laki dan 13 perempuan
b.      Pendidik                : 4 orang
c.       Kepala sekolah      : 1 orang

B.     Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang menceritakan data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.

C.    Instrumen Penelitian
1.      Observasi
Observasi yaitu rencana untuk mengamati penilian perilaku,selain itu juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek di tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observator berada bersama obyek yang diamati.(Tim PG PAUD, 2010:5)
2.      Wawancara
Yaitu tanya jawab dengan seseorng untuk mendapatkan keterangan atau pendapat tentang sesuatu hal atau masalah (Tim PG PAUD, 2010:9)
3.      Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumentasi dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat bantu sebagai dokumen penelitiannya:
a.       Lembar tanya jawab
b.      Lembar observasi
c.       Dokumen-dokumen lain sebagai pendukung

 



 
BAB IV
ANALISIS DATA

A.    Tabulasi Data
Data Hasil Penelitian
Observasi
Wawancara Dengan Guru
Wawancara Dengan Pemimpin
Dokumentasi
Guru menggunakan dan memperlihatkan kertas lipat, lem, dan kertas putih sebagai media menempel
Pembelajaran menempel bentuk televisi dengan kertas lipat disesuaikan dengan tema, begitu juga dalam kegiatan menempel dengan kertas lipat ini menggunakan media kertas lipat, lem dan kertas putih sebagai medianya.
Pada kegiatan hari ini, salah satu program yang dilakukan adalah mengembangkan kemampuan motorik halus, yakni kegiatan menempel
Tertulis dalam kegiatan harian KB dari penugasan yang diberikan mayoritas anak bernilai baik.
Guru mendemonstrasikan cara menempel dengan kertas lipat
Metode yang digunakan dalam kegiatan melipat menggunakan metode demonstrasi. Hal ini dilakukan agar anak dapat mengetahui langkah-langkah secara benar.
Kegiatan yang dipakai di KB ini adalah model pembelajaran sentra.  
Foto kegiatan
Anak-anak mempraktikkan menempel dengan kertas lipat
Dengan kegiatan menempel dengan kertas lipat ini diharapkan kemampuan motorik halus anak meningkat, melatih ketelitian dan kemandirian anak, melatih koordinasi mata dan tangan anak serta melatih pengenalan warna
Sesuai dengan visi lembaga ini, yaitu tangguh, sehat, cerdas serta ceria.

Foto kegiatan

B.     Analisis Kritis
Dari data tersebut, kegiatan pengembangan menempel dengan kertas lipat yang dilakukan di KB Al Amin sudah berjalan sesuai dengan pengembangan motorik halus yang ada. Metode demonstrasi yang digunakan dalam pengembangan ini juga tepat, sehingga anak mampu memahami langkah-langkah dalam menempel dengan kertas lipat. Kemampuan guru dalam menyampaikan dan mengorganisasikan kelas juga sudah cukup baik. Terbukti anak antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat. Kegiatan menempel dengan kertas lipat ini ditujukan dengan harapan agar kemampuan motorik halus anak meningkat, melatih ketelitian dan kemandirian anak, serta melatih koordinasi mata dan tangan anak.
Kegiatan menempel dengan kertas lipat  yang diamati pada KB Al Amin adalah menempel bentuk televisi dengan kertas lipat. Menempel dengan kertas lipat ini merupakan kegiatan yang sangat mudah dan sederhana. Dari kertas lipat dengan bentuk televisi, kemudian diolesi lem, lalu ditempelkan pada kertas putih. Anak-anak akan terlatih kemampuan motorik halusnya dengan jari-jarinya memegang lem, mengoles lem, memegang kertas lipat, menempelkan pada kertas putih. Dengan demikian kegiatan menempel dengan kertas lipat ini dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di KB Al Amin sudah terprogram dan berjalan dengan baik, dilihat dari visi dan misi, kurikulum, perangkat pembelajaran, fasilitas, peran kepala sekolah, guru dan komite sekolah, semuanya mendukung program dan saling membantu dana dari pusat dan standarisasi dari KB Al Amin juga berperan sangat penting untuk kemajuan kelompok bermain.
Kegiatan pembelajaran menggunakan model sentra kegiatan. Ruang-ruang sentra tertata dengan rapi dan sehat dengan ventilasi yang baik dan penerangan baik karena di bagian depan dipasang kaca, jumlah murid standar sehingga memudahkan guru untuk menilai proses kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan awal yang dilakukan oleh pendidik KB Al Amin dengan tanya jawab dan apersepsi terlebih dahulu sebelum kegiatan inti dilaksanakan. Secara umum, KB Al Amin telah melakukan kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa, sehingga mendapatkan hasil yang optimal.



 

 



 
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1.      Kegiatan pembelajaran di KB Al Amin sudah terprogram dan berjalan dengan baik, dilihat dari visi dan misi, kurikulum, perangkat pembelajaran, fasilitas, peran kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Semuanya mendukung program dan saling bersinergi demi untuk kemajuan KB Al Amin.
2.      Pengembangan motorik halus anak dapat dilakukan salah satunya melalui kegiatan menempel dengan kertas lipat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, melatih ketelitian dan kemandirian, serta melatih koordinasi mata dan tangan anak dan melatih pengenalan warna.
3.      Kegiatan pembelajaran di KB Al Amin menggunakan model pembelajaran sentra kegiatan. Pada kegiatan menempel dengan kertas lipat ini guru menggunakan metode demonstrasi.

B.     Saran
1.      Dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui kegiatan melipat di KB Al Amin sebaiknya pendidik lebih banyak memperbanyak variasi media yang digunakan dan penggunaan lem yang bervarriasi, dari lem cair, lem stick, sampai sticker.
2.      Peningkatan pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan menempel denga kertas lipat harus benar-benar disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan dilakukan secara terpadu dengan pengembangan-pengembangan lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Mayke, Sugianto, T,. (2007). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka

Siti, Aisyah, dkk,. (2010). Perkembanan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini .Jakarta: Universitas Terbuka

Sujiono, Bambang, dkk. (2010). Metode Pengembagan Fisik. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tim PG PAUD, (2010). Analisa Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar