LAPORAN
ANALISIS KEGIATAN PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS
MELALUI
MENEMPEL DENGAN KERTAS LIPAT
DI
KB AL AMIN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Disusun
Oleh :
NAMA :
EVILIA SUKMA
NIM : XXXXXXXX
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
XXXXXXXXXX
YOGYAKARTA
2016
LEMBAR
PENGESAHAN
LAPORAN
PENELITIAN DAN ANALISIS
Judul
Penelitian
|
:
|
Analisis
Kegiatan Pengembangan Motorik Halus
melalui Menempel dengan Kertas Lipat di KB
Al Amin Tahun Pelajaran 2015/2016
|
Waktu
Pelaksanaan
|
:
|
11 Mei 2016
|
Tempat
Penelitian
|
:
|
KB Al Amin
|
Mengetahui
Kepala KB Al Amin
SUDARNO
NIP.-
|
Wonosari, 5 Juni 2016
Peneliti
EVILIA SUKMA
NIM. XXXXX
|
||
Mengetahui
Dosen Pembimbing
XXXXXXXXXXXXX
NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
|
|||
|
KATA
PENGANTAR
Puji syukur Peneliti
ucapkan Kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan laporan analisis ini tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan ini disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi
salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program S1 PG PAUD pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas XXXXX dengan judul Analisis Kegiatan Pengembangan Motorik
Halus Melalui Menempel dengan Kertas Lipat di KB Al Amin Tahun Pelajaran
2015/2016.
Dalam menyelesaikan tugas
ini peneliti banyak menemui kesulitan-kesulitan dalam menyusunnya, namun
bimbingan dan masukan serta bantuan dari berbagai pihak, maka
kesulitan-kesulitan dapat teratasi. Oleh karena itu peneliti menyampaikan
banyak terima kasih kepada :
1. ……………………,
selaku ………………….
2. ………………..
sebagai pembimbing dan penanggung jawab mata kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini.
3. Teman-teman
seperjuangan selaku pemberi masukan, kritik dan saran kepada peneliti dalam
penyelesaian laporan ini.
4. Keluarga
tercinta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan laporan
ini, bantuan yang diberikan baik materiil maupun spiritual.
Harapan peneliti semoga
laporan ini bermanfaat bagi kita semua sebagai insan pendidikan yang tahu
karakteristik anak usia dini.
Wonosari, 5 Juni 2016
Penulis
|
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL------------------------------------------------------------------- i
LEMBAR
PENGESAHAN---------------------------------------------------------- ii
KATA
PENGANTAR----------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR
ISI---------------------------------------------------------------------------- iv
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Penelitian--------------------------------------------------- 1
B. Fokus
Penelitian--------------------------------------------------------------- 2
C. Tujuan
Penelitian------------------------------------------------------------- 2
D. Manfaat
Penelitian------------------------------------------------------------ 2
BAB
II LANDASAN TEORI
A. Perkembangan
Motorik------------------------------------------------------ 3
B. Pengembangan
Motorik Halus--------------------------------------------- 4
C. Kegiatan
Menempel---------------------------------------------------------- 5
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek
Penelitian-------------------------------------------------------------- 7
B. Metode
Penelitian------------------------------------------------------------- 7
C. Instrumen
Penelitian---------------------------------------------------------- 7
BAB
IV ANALISIS DATA
A. Tabulasi
Data------------------------------------------------------------------ 9
B. Analisis
Kritis------------------------------------------------------------------ 10
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan--------------------------------------------------------------------- 12
B. Saran----------------------------------------------------------------------------- 12
DAFTAR
PUSTAKA----------------------------------------------------------------- 13
LAMPIRAN
|
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penelitian
Usia anak usia
dini merupakan masa keemasaan dimana pada masa lima tahun pertama adalah masa
pesatnya perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik erat kaitannya dengan
perkembangan pusat motorik di otak. Ketrampilan motorik berkembang sejalan
dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh karena itu setiap gerakan yang
dilakukan sesederhana apa pun sebenarnya merupakan hasil pola interaksi yang
kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol otak.
Kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai
gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.
Dalam
perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dulu daripada motorik halus.
Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya
untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk
menggunting, meronce dan melipat.
Gerakan motorik
halus merupakan gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja
dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti ketrampilan menggunakan jari jemari
tangan dan gerakan pergelangan tangan. Oleh karena itu, gerakan ini tidak
terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan
tangan yang cermat.
Mengingat
bahwa pengembangan motorik halus bukanlah merupakan sesuatu yang mudah, maka
kegiatan belajar mengajar haruslah menarik dan menyenangkan serta memenuhi rasa
keingintahuan anak. Maka dari itu penulis melaksanakan observasi/ pengamatan di
KB Al Amin pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2016 pada kegiatan menempel betuk
televisi dengan kerta lipat, terlihat anak masih antusias pada kegiatan
tersebut.
Kegiatan
tersebut dapat distimulasikan secara berulang-ulang agar kemampuan anak semakin
baik. Peran guru dalam mengembangkan kegiatan menempel adalah membangun motivasi
dan rasa keingintahuan anak secara alami tentang menempel.
Pembelajaran
yang diselenggarakan di KB Al Amin melatarbelakangi dalam Penelitian dan
Analisis Kegiatan Pengembangan Motorik
Halus Melalui Menempel dengan Kertas Lipat di KB Al Amin Tahun Pelajaran
2015/2016.
B.
Fokus
Penelitian
Berdasarkan
latar belakang di atas dan setelah dilakukan observasi penelitian di KB Al
Amin, maka penelitian ini terfokus pada “Pengembangan motorik halus anak
melalui kegiatan menempel dengan kertas lipat.”
C.
Tujuan
Penelitian
Penelitian
ini bertujuan :
1.
Mengumpulkan data mengenai :
a. Mengetahui
kemampuan motorik halus anak KB Al Amin dalam kegiatan menempel dengan kertas
lipat.
b. Mengetahui
hasil pembelajaran perkembangan motorik halus anak dalam kegiatan menempel dengan
kertas lipat.
c. Untuk
menganalisis kegiatan tersebut sesuai dengan apa yang telah dipelajari dan
diberikan pada mata kuliah analisis kegiatan pengembangan anak usia dini.
2.
Analisis Kritis
Kegiatan
pengembangan menempel dengan kertas lipat sangat bermanfaat karena dengan
adanya kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat, kemampuan motorik
halus anak akan terasah. Koordinasi mata dan tangannya dapat berkembang. Anak bisa
mandiri dan mempunyai sikap teliti, menghargai hasil karya sendiri dan orang
lain.
D.
Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini bermanfaat bagi :
a.
Penulis : sebagai masukan dalam
menganalisis suatu kegiatan yang dilakukan anak.
b.
Guru : sebagai masukan dalam kegiatan
pengembangan motorik halus anak dengan pembelajaran menempel dengan kertas
lipat.
c.
Orang tua : bagi orang tua penelitian ini
bermanfaat untuk menambah wawasan orang tua tentang cara mendidik anak dan
mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan usia anak, terutama kemampuan
motorik halus.
|
|||||
|
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Perkembangan
Motorik
Motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dapat
dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik adalah perkembangan unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ketrampilan motorik berkembang sejalan
dengan kematangan syaraf danotot. Aktivitas anak terjadi di bawah control otak.
Secara umum ada tiga tahap perkembangan ketrampilan
motorik anak pada usia dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous.
Optimalnya pertumbuha fisik anak memang sangat penting karena secara langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku sehari-harinya. Secara
langsung, pertumbuhan fisik anak akan menentukan ketrampilannya dalam bergerak,
sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik/
motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang
lain. Sedangkan meningkatnya motorik anak akan meningkatkan pula aspek
fisiologis, kemampuan sosial emosional dan kognitif anak.
Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian,
yaitu gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus. Gerakan motorik kasar
adalah gerakan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak,
sedangkan gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti
ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan.
Kedua macam gerakan ini sangat dperlukan anak dikemudian hari. (Bambang Sujiono,
dkk. 2010, Metode Pengembagan Fisik)
Pada
anak usia dini perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus
berlangsung sangat pesat. Pada usia tersebut koordinasi mata-tangan anak semakin baik, bahkan sudah dapat menggunakan kemampuannya untuk mengurus
dirinya sendiri dengan sedikit pengawasan orang dewasa. Disamping itu ia mulai dapat menyikat gigi, menyisir, mengancingkan
pakaian, membuka dan menutup ritsluiting, memakai sepatu sendiri, serta makan
menggunakan sendok dan garpu.
Kelenturan tangannya pun semakin baik. Ia mulai dapat
menggunakan tangannya untuk berkreasi. Misalnya, menggunting kertas dengan
hasil guntingan yang lurus, membuat gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan
klip untuk menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta
menajamkan pensil dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki
kematangan untuk menguasai semua ini pada tahap yang sama. (Siti Aisyah, dkk,
2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini)
B.
Pengembangan
Motorik Halus
Dalam hal perkembangan motorik halus, anak-anak dapat
dilatih ketrampilannya melalui berbagai aktivitas yang menunjang. Beberapa
kegiatan yang menunjang antara lain mencoret-coret di kertas, yang akan
berkembang menjadi coretan benang kusut, kemudian menjadi garis lurus,
lengkung, dan seterusnya. Sekalipun kematangan motorik mempunyai peranan besar,
tetapi tanpa latihan yang dilakukan melalui bermain maka perkembangan motorik
tidak berkembang dengan pesat. (Dra. Mayke Sugianto T, M.Si., Psikologi Perkembangan
Anak, 2007: 4.9)
Peran guru dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar
anak usia dini sangatlah penting. Gurulah yang paling menentukan aktivitas
fisik dan olahraga yang dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangannya. Melalui berbagai arahan, guru juga dapat menumbuhkan minat
anak terhadap olahraga (motorik kasar) dan motorik halus.
Beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk membantu
meningkatkan ketrampilan motorik ana adalah :
1. Menyediakan peralatan atau lingkungan yang aman dan memungkinkan
anak melatih ketrampilan motoriknya.
2. Memperlakukan anak dengan sama.
3. Memperkenalkan berbagai jenis ketrampilan motorik pada
anak.
4. Meningkatkan
kesabaran guru karena anak memiliki jangka.
5. Waktu sendiri dalam menguasai suatu ketrampilan.
6. Memberikan tingkat keberhasilan yang sesuai dengan
perkembangan anak.
Guru juga berperan dalam membiasakan anak didiknya untuk
memakan makanan yang bergizi.
Pemilihan suatu metode pembelajaran ditentukan oleh
tujuan yang akan dicapai anak, sedangan metode merupakan cara untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu. Untuk mengembangkan motorik anak guru dapat
menerapkan metode-metode yang akan menjamin anak tidak mengalami cedera dan
menyesuaikannya dengan karakteristik anak usia dini. Hal-hal yang perlu
dilakukan guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak TK adalah
menciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan
tempat, bahan dan alat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing
anak mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam
menggunakannya. (Bambang Sujiono, dkk. 2010, Metode Pengembagan Fisik)
C.
Kegiatan
Menempel
Koordinasi
mata dan tangan saat menempel dapat merangsang kerja otak anak. Beberapa
manfaat yang akan didapat anak dalam kegiatan menempel antara lain :
1.
Melatih motorik halus
Kegiatan
menempel, membuka perekat atau membuka lem lalu menempelkan ditempat yang sudah
ditentukan membuat jari jemari anak jadi lebih terlatih.
2.
Melatih koordinasi tangan dan mata serta
konsentrasi
Kegiatan
menempel bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan otak yang lebih maksimal
mengingat di usia ini merupakan masa pertumbuhan otak yang sangat pesat.
3.
Meningkatkan kepercayaan
diri
Ketika
anak berhasil menempel, dia akan melihat hasilnya. Hal ini merupakan suatu
reward positif yang akan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk melakuka
kegiatan itu kembali.
4.
Lancar menulis
Gerakan-gerakan
halus yang dilakukan saat latihan menempel kelak akan membatu anak lebih mudah
belajar menulis. Anak-anak SD yang sangat kaku memegang pensil dan yang
tulisannya tidak beraturan, bisa jadi akibat kemampuan motorik halusnya tidak
dilatih dengan baik sewaktu kecil.
5.
Ungkapan ekspresi
Menempel
dapat menjadi sarana untuk mengungkapkkan ekspresi dan kreativitas anak.
6.
Mengasah kognitif
Koordinasi
mata dan tangan pada kegiatan menempel akan menstimulus kerja otak sehingga
kemampuan kognitif anak pun akan makin terasah. (www.pemelajaran-anak.blogspot.co.id)
Kegiatan
menempel bentuk televisi dengan kertas lipat yang diamati pada KB Al Amin adalah menempel
bentuk televisi dengan kertas lipat. Menempel bentuk televisi dengan kertas
lipat ini merupakan kegiatan yang sangat mudah dan sederhana. Dari kertas lipat
dengan bentuk televisi, kemudian diolesi lem, lalu ditempelkan pada kertas
putih. Anak-anak akan terlatih kemampuan motorik halusnya dengan jari-jarinya
memegang lem, mengoles lem, memegang kertas lipat, menempelkan pada kertas
putih. Dengan demikian kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat
ini dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak.
|
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Subjek
Penelitian
1.
Tanggal penelitian : 11 Mei 2016
2.
Tempat :
KB Al Amin
3.
Subyek :
a. Peserta
Didik : 30 anak, 17 laki-laki dan 13
perempuan
b. Pendidik : 4 orang
c. Kepala
sekolah : 1 orang
B.
Metode
Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang menceritakan data
mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.
C.
Instrumen
Penelitian
1. Observasi
Observasi yaitu rencana untuk mengamati penilian
perilaku,selain itu juga diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang
dilakukan terhadap obyek sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
terhadap obyek di tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa, sehingga
observator berada bersama obyek yang diamati.(Tim PG PAUD, 2010:5)
2. Wawancara
Yaitu tanya jawab dengan seseorng untuk mendapatkan
keterangan atau pendapat tentang sesuatu hal atau masalah (Tim PG PAUD, 2010:9)
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisis dokumentasi dokumen-dokumen baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
alat bantu sebagai dokumen penelitiannya:
a.
Lembar
tanya jawab
b.
Lembar
observasi
c.
Dokumen-dokumen
lain sebagai pendukung
|
BAB
IV
ANALISIS
DATA
A.
Tabulasi
Data
Data Hasil Penelitian
Observasi
|
Wawancara Dengan Guru
|
Wawancara Dengan Pemimpin
|
Dokumentasi
|
Guru menggunakan dan
memperlihatkan kertas lipat, lem, dan kertas putih sebagai media menempel
|
Pembelajaran menempel
bentuk televisi dengan kertas lipat disesuaikan dengan tema, begitu juga
dalam kegiatan menempel dengan kertas lipat ini menggunakan media kertas
lipat, lem dan kertas putih sebagai medianya.
|
Pada kegiatan hari ini,
salah satu program yang dilakukan adalah mengembangkan kemampuan motorik
halus, yakni kegiatan menempel
|
Tertulis dalam kegiatan
harian KB dari penugasan yang diberikan mayoritas anak bernilai baik.
|
Guru mendemonstrasikan cara
menempel dengan kertas lipat
|
Metode yang digunakan
dalam kegiatan melipat menggunakan metode demonstrasi. Hal ini dilakukan agar
anak dapat mengetahui langkah-langkah secara benar.
|
Kegiatan yang dipakai
di KB ini adalah model pembelajaran sentra.
|
Foto kegiatan
|
Anak-anak mempraktikkan
menempel dengan kertas lipat
|
Dengan kegiatan menempel
dengan kertas lipat ini diharapkan kemampuan motorik halus anak meningkat,
melatih ketelitian dan kemandirian anak, melatih koordinasi mata dan tangan
anak serta melatih pengenalan warna
|
Sesuai dengan visi
lembaga ini, yaitu tangguh, sehat, cerdas serta ceria.
|
Foto kegiatan
|
B.
Analisis
Kritis
Dari data tersebut,
kegiatan pengembangan menempel dengan kertas lipat yang dilakukan di KB Al Amin
sudah berjalan sesuai dengan pengembangan motorik halus yang ada. Metode
demonstrasi yang digunakan dalam pengembangan ini juga tepat, sehingga anak
mampu memahami langkah-langkah dalam menempel dengan kertas lipat. Kemampuan
guru dalam menyampaikan dan mengorganisasikan kelas juga sudah cukup baik.
Terbukti anak antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan menempel bentuk
televisi dengan kertas lipat. Kegiatan menempel dengan kertas lipat ini
ditujukan dengan harapan agar kemampuan motorik halus anak meningkat, melatih ketelitian
dan kemandirian anak, serta melatih koordinasi mata dan tangan anak.
Kegiatan
menempel dengan kertas lipat yang
diamati pada KB Al Amin adalah menempel bentuk televisi dengan kertas lipat.
Menempel dengan kertas lipat ini merupakan kegiatan yang sangat mudah dan
sederhana. Dari kertas lipat dengan bentuk televisi, kemudian diolesi lem, lalu
ditempelkan pada kertas putih. Anak-anak akan terlatih kemampuan motorik
halusnya dengan jari-jarinya memegang lem, mengoles lem, memegang kertas lipat,
menempelkan pada kertas putih. Dengan demikian kegiatan menempel dengan kertas
lipat ini dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di KB Al Amin sudah
terprogram dan berjalan dengan baik, dilihat dari visi dan misi, kurikulum,
perangkat pembelajaran, fasilitas, peran kepala sekolah, guru dan komite
sekolah, semuanya mendukung program dan saling membantu dana dari pusat dan
standarisasi dari KB Al Amin juga berperan sangat penting untuk kemajuan kelompok
bermain.
Kegiatan
pembelajaran menggunakan model sentra kegiatan. Ruang-ruang sentra tertata
dengan rapi dan sehat dengan ventilasi yang baik dan penerangan baik karena di
bagian depan dipasang kaca, jumlah murid standar sehingga memudahkan guru untuk
menilai proses kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan
awal yang dilakukan oleh pendidik KB Al Amin dengan tanya jawab dan apersepsi
terlebih dahulu sebelum kegiatan inti dilaksanakan. Secara umum, KB Al Amin telah
melakukan kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan tersebut telah disusun
sedemikian rupa, sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
|
|
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari
tabulasi dan analisis data di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai
berikut :
1.
Kegiatan pembelajaran di KB Al Amin sudah
terprogram dan berjalan dengan baik, dilihat dari visi dan misi, kurikulum,
perangkat pembelajaran, fasilitas, peran kepala sekolah, guru dan komite
sekolah. Semuanya mendukung program dan saling bersinergi demi untuk kemajuan KB
Al Amin.
2.
Pengembangan motorik halus anak dapat
dilakukan salah satunya melalui kegiatan menempel dengan kertas lipat. Kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, melatih ketelitian
dan kemandirian, serta melatih koordinasi mata dan tangan anak dan melatih
pengenalan warna.
3.
Kegiatan pembelajaran di KB Al Amin menggunakan
model pembelajaran sentra kegiatan. Pada kegiatan menempel dengan kertas lipat
ini guru menggunakan metode demonstrasi.
B.
Saran
1.
Dalam mengembangkan kemampuan motorik
halus anak usia dini melalui kegiatan melipat di KB Al Amin sebaiknya pendidik
lebih banyak memperbanyak variasi media yang digunakan dan penggunaan lem yang
bervarriasi, dari lem cair, lem stick, sampai sticker.
2.
Peningkatan pengembangan motorik halus
anak melalui kegiatan menempel denga kertas lipat harus benar-benar disesuaikan
dengan tingkat perkembangan anak dan dilakukan secara terpadu dengan
pengembangan-pengembangan lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Mayke, Sugianto,
T,. (2007). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka
Siti, Aisyah, dkk,.
(2010). Perkembanan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini .Jakarta:
Universitas Terbuka
Sujiono, Bambang, dkk. (2010). Metode Pengembagan Fisik. Jakarta
: Universitas Terbuka.
Tim PG PAUD,
(2010). Analisa Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar